Sleman, merupakan salah satu wilayah kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerahnya meliputi wilayah Prambanan, Kalasan di sebelah timur sampai wilayah Godean di ujung barat. Di sisi utara wilayah Sleman terdapat Gunung Merapi, yang merupakan salah satu gunung api teraktif dan terunik di dunia. Meskipun wilayah kabupaten, Sleman kaya akan potensi budaya, pangan dan kerajinan (craft) yang tersebar di berbagai wilayah.
Potensi budaya di Sleman banyak sekali ragamnya. Ada kethoprak, wayang orang, kubro, sronthol, dan masih banyak lagi. Salah satu yang terkenal adalah bekakak.
Bekakak, adalah budaya lokal yang biasa diadakan atau diselenggarakan oleh masyarakat Desa Ambar Ketawang, Banyuraden, Gamping, Sleman.
Bekakak adalah nama sepasang boneka pengantin yang terbuat dari campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa, Yang kemudian dihias atau didandani layaknya pengantin raja dan permaisuri. Tidak sembarang orang yang membuatnya. Boneka pengantin bekakak hanya dibuat oleh orang-orang yang masih kerabat kraton yg sebelumnya harus puasa mutih dulu dan jumlah orangnya harus ganjil. Bisa 3, 5, atau 7 orang. Beras ketan dan beras jawa yang akan digunakan untuk membuat boneka bekakak, harus ditumbuk oleh para gadis yang sebelumnya juga harus melakukan puasa mutih selama 3 hari 3 malam. Pembuatan sepasang boneka bekakak memakan waktu selama 1 minggu.
Dimulai dari membuat kerangkanya dulu. Yang didalamnya, hingga sebatas leher diberi cairan kental berwarna kemerahan. Maksudnya nanti kalau bekakak disembelih atau dipotong lehernya akan mengeluarkan cairan seperti darah. Kemudian dengan campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa baru dibentuk boneka. Lalu dihias layaknya sepasang pengantin kerajaan. Boneka laki-laki didandani layaknya seorang raja. Lengkap dengan mahkota raja di kepalanya. Yang perempuan, didandani layaknya permaisuri yang memakai dodotan lengkap.
Sepasang bekakak yang sudah selesai dihias kemudian dibawa ke balai desa Ambar Ketawang. Di tempat itu boneka bekakak diinapkan selama 1 minggu pula . Selama waktu seminggu itu di balai desa diadakan berbagai acara kesenian dan pentas wayang orang di malam terakhir sebelum diadakan upacara penyembelihan bekakak esok harinya. Pada setiap upacara saparan bekakak jumlah bekakak tidak harus 2 pasang boneka pengantin. Bahkan beberapa tahun lalu pernah dibuat 7 pasang bekakak yang disembelih di beberapa wilayah Gunung Gamping. Jika kehidupan ekonomi masyarakat wilayah Gunung Gamping sedang naik, bekakak dibuat lebih dari 2 pasang. Hal itu tidak mempengaruhi makna upacara tersebut. Karena pada jaman dulu hanya dibuat sepasang bekakak saja. Untuk melengkapi upacara itu, selain bekakak juga disiapkan berbagai ubo rampe atau rangkaian sesaji. Diantaranya 2 ekor ayam hidup, 4 macam tumpeng ( tumpeng rombyong, tumpeng mundu, tumpeng megono dan tumpeng wejangan ), jajan pasar, 7 macam umbul nasi, sebotol minyak kelapa dengan pelita diatasnya, 1 kendi air tawar, seikat tali lawe, daging kerbaumentah, dan lainnya. Kemudian ubo rampe itu bersama bekakak di masukkan ke dalam tandu yang sudah disiapkan. Dua jam kemudian bekakak dibawa menuju ke balai desa Ambar Ketawang, bersama dengan air suci dari pesanggrahan Ambarketawang untuk dilakukan midodareni.
Dan, paginya diadakan upacara penyembelihan bekakak
Potensi budaya di Sleman banyak sekali ragamnya. Ada kethoprak, wayang orang, kubro, sronthol, dan masih banyak lagi. Salah satu yang terkenal adalah bekakak.
Bekakak, adalah budaya lokal yang biasa diadakan atau diselenggarakan oleh masyarakat Desa Ambar Ketawang, Banyuraden, Gamping, Sleman.
Bekakak adalah nama sepasang boneka pengantin yang terbuat dari campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa, Yang kemudian dihias atau didandani layaknya pengantin raja dan permaisuri. Tidak sembarang orang yang membuatnya. Boneka pengantin bekakak hanya dibuat oleh orang-orang yang masih kerabat kraton yg sebelumnya harus puasa mutih dulu dan jumlah orangnya harus ganjil. Bisa 3, 5, atau 7 orang. Beras ketan dan beras jawa yang akan digunakan untuk membuat boneka bekakak, harus ditumbuk oleh para gadis yang sebelumnya juga harus melakukan puasa mutih selama 3 hari 3 malam. Pembuatan sepasang boneka bekakak memakan waktu selama 1 minggu.
Dimulai dari membuat kerangkanya dulu. Yang didalamnya, hingga sebatas leher diberi cairan kental berwarna kemerahan. Maksudnya nanti kalau bekakak disembelih atau dipotong lehernya akan mengeluarkan cairan seperti darah. Kemudian dengan campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa baru dibentuk boneka. Lalu dihias layaknya sepasang pengantin kerajaan. Boneka laki-laki didandani layaknya seorang raja. Lengkap dengan mahkota raja di kepalanya. Yang perempuan, didandani layaknya permaisuri yang memakai dodotan lengkap.
Sepasang bekakak yang sudah selesai dihias kemudian dibawa ke balai desa Ambar Ketawang. Di tempat itu boneka bekakak diinapkan selama 1 minggu pula . Selama waktu seminggu itu di balai desa diadakan berbagai acara kesenian dan pentas wayang orang di malam terakhir sebelum diadakan upacara penyembelihan bekakak esok harinya. Pada setiap upacara saparan bekakak jumlah bekakak tidak harus 2 pasang boneka pengantin. Bahkan beberapa tahun lalu pernah dibuat 7 pasang bekakak yang disembelih di beberapa wilayah Gunung Gamping. Jika kehidupan ekonomi masyarakat wilayah Gunung Gamping sedang naik, bekakak dibuat lebih dari 2 pasang. Hal itu tidak mempengaruhi makna upacara tersebut. Karena pada jaman dulu hanya dibuat sepasang bekakak saja. Untuk melengkapi upacara itu, selain bekakak juga disiapkan berbagai ubo rampe atau rangkaian sesaji. Diantaranya 2 ekor ayam hidup, 4 macam tumpeng ( tumpeng rombyong, tumpeng mundu, tumpeng megono dan tumpeng wejangan ), jajan pasar, 7 macam umbul nasi, sebotol minyak kelapa dengan pelita diatasnya, 1 kendi air tawar, seikat tali lawe, daging kerbaumentah, dan lainnya. Kemudian ubo rampe itu bersama bekakak di masukkan ke dalam tandu yang sudah disiapkan. Dua jam kemudian bekakak dibawa menuju ke balai desa Ambar Ketawang, bersama dengan air suci dari pesanggrahan Ambarketawang untuk dilakukan midodareni.
Dan, paginya diadakan upacara penyembelihan bekakak