Selasa, 11 Maret 2014

Hari perempuan Internasional(PADI)

PADI memperingati Hari perempuan Internasional, dengan membacakan Orasi ditengah-tengah masyarakat Yogyakarta, di titik nol kilometer. membagikan bunga, telur sebagai tanda.. Perempuan anti Diskriminasi dan kekerasan......pada tanggal 8 maret 2014 pukul 17.00 orasi dilakukan:
isi dari orasi:

Memperingati Hari  Perempuan Internasional
 PEREMPUAN ADILUHUNG (PADI) YOGYAKARTA 
“ANTI DISKRIMINASI DAN KEKERASAN “
Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahun. Ini adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Di antara peristiwa-peristiwa historis yang terkait lainnya, perayaan ini memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya. Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.
Melihat konteks sejarah tersebut, adanya Peringatan Hari Perempuan Internasional menyadarkan kita bahwa perempuan mampu menunjukan peran dan kemampuannya dalam membangun bangsa serta memperjuangkan hak-hakanya. Memandang sebelah mata, apalagi memarginalkan perempuan merupakan tindakan yang tidak terpuji, karena ini akan mengubur dan menciderai kemampuan dan hak-hak perempuan.
Dengan kemampuan dan segala potensinya, perempuan mestinya mampu menjadi perempuan yang adiluhung. Perempuan yang adiluhung adalah perempuan yang greget, nyawiji, sengguh lan ora mingkuh, santun dalam perkataan dan perbuatan, dapat menjadi suritauladan, peka dan tanggap terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Perempuan juga dapat berkarya dan mengabdikan ilmu, jiwa, tenaga, pikiran dan materi secara ikhlas, mandiri, kreatif, inovatif, dan berkarakter.  

Oleh karena itu, kami dari komunitas Perempuan Adiluhung Yogyakarta dalam rangka Peringatan Hari Perempuan Sedunia 201mengajukan tuntutan :
1. Perjuangkan hak kaum perempuan dalam segala bidang.  
2. Pemberdayaan perempuan dalam POLEKSOSBUD.   
3. Lindungi perempuan dalam bidang kesehatan (Maternity Protection).
4. Perempuan Adiluhung (PADI) Yogyakarta  dilibatkan dalam kebijakan pemerintah  yang pro perempuan.
5. Hari Perempuan Internasional dijadikan sebagai hari Libur Nasional.
Yogyakarta, 08 Maret 2014
     Salam Adiluhung









Selasa, 25 Februari 2014

Bekakak (Srieko Indie, PADIY)

 Sleman, merupakan salah satu wilayah kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerahnya meliputi wilayah Prambanan, Kalasan di sebelah timur sampai wilayah Godean di ujung barat. Di sisi utara wilayah Sleman terdapat Gunung Merapi, yang merupakan salah satu gunung api teraktif dan terunik di dunia. Meskipun wilayah kabupaten, Sleman kaya akan potensi budaya, pangan dan kerajinan (craft) yang tersebar di berbagai wilayah.
 Potensi budaya di Sleman banyak sekali ragamnya. Ada kethoprak, wayang orang, kubro, sronthol, dan masih banyak lagi. Salah satu yang terkenal adalah bekakak.
 Bekakak, adalah budaya lokal yang biasa diadakan atau diselenggarakan oleh masyarakat Desa Ambar Ketawang, Banyuraden, Gamping, Sleman.
Bekakak adalah nama sepasang boneka pengantin yang terbuat dari campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa, Yang kemudian dihias atau didandani layaknya pengantin raja dan permaisuri. Tidak sembarang orang yang membuatnya. Boneka pengantin bekakak hanya dibuat oleh orang-orang yang masih kerabat kraton yg sebelumnya harus puasa mutih dulu dan jumlah orangnya harus ganjil. Bisa 3, 5, atau 7 orang. Beras ketan dan beras jawa yang akan digunakan untuk membuat boneka bekakak, harus ditumbuk oleh para gadis yang sebelumnya juga harus melakukan puasa mutih selama 3 hari 3 malam. Pembuatan sepasang boneka bekakak memakan waktu selama 1 minggu.
 Dimulai dari membuat kerangkanya dulu. Yang didalamnya, hingga sebatas leher diberi cairan kental berwarna kemerahan. Maksudnya nanti kalau bekakak disembelih atau dipotong lehernya akan mengeluarkan cairan seperti darah. Kemudian dengan campuran tepung beras ketan dan tepung beras jawa baru dibentuk boneka. Lalu dihias layaknya sepasang pengantin kerajaan. Boneka laki-laki didandani layaknya seorang raja. Lengkap dengan mahkota raja di kepalanya. Yang perempuan, didandani layaknya permaisuri yang memakai dodotan lengkap.
 Sepasang bekakak yang sudah selesai dihias kemudian dibawa ke balai desa Ambar Ketawang. Di tempat itu boneka bekakak diinapkan selama 1 minggu pula . Selama waktu seminggu itu di balai desa diadakan berbagai acara kesenian dan pentas wayang orang di malam terakhir sebelum diadakan upacara penyembelihan bekakak esok harinya. Pada setiap upacara saparan bekakak jumlah bekakak tidak harus 2 pasang boneka pengantin. Bahkan beberapa tahun lalu pernah dibuat 7 pasang bekakak yang disembelih di beberapa wilayah Gunung Gamping. Jika kehidupan ekonomi masyarakat wilayah Gunung Gamping sedang naik, bekakak dibuat lebih dari 2 pasang. Hal itu tidak mempengaruhi makna upacara tersebut. Karena pada jaman dulu hanya dibuat sepasang bekakak saja. Untuk melengkapi upacara itu, selain bekakak juga disiapkan berbagai ubo rampe atau rangkaian sesaji. Diantaranya 2 ekor ayam hidup, 4 macam tumpeng ( tumpeng rombyong, tumpeng mundu, tumpeng megono dan tumpeng wejangan ), jajan pasar, 7 macam umbul nasi, sebotol minyak kelapa dengan pelita diatasnya, 1 kendi air tawar, seikat tali lawe, daging kerbaumentah, dan lainnya. Kemudian ubo rampe itu bersama bekakak di masukkan ke dalam tandu yang sudah disiapkan. Dua jam kemudian bekakak dibawa menuju ke balai desa Ambar Ketawang, bersama dengan air suci dari pesanggrahan Ambarketawang untuk dilakukan midodareni.
 Dan, paginya diadakan upacara penyembelihan bekakak

Rabu, 05 Februari 2014

BERINGHARJO, PASAR TRADISIONAL ATAU MODERN?(Oleh: Christanti Widyaningsih .Sekretaris Umum Perempuan Adiluhung dan Penggiat Rumah Singga Anak Mandiri)


BERINGHARJO, PASAR TRADISIONAL ATAU MODERN?
Oleh: Christanti Widyaningsih
(Sekretaris Umum Perempuan Adiluhung dan Penggiat Rumah Singga Anak Mandiri)
Apa yang terbersit dipikiran anda saat mendengar kata pasar tradisional? Pasti yang terbayang adalah kondisi pasar yang becek, kotor, bau dan para penjual yang cerewet, barang-barang yang dijual mutunya juga belum tentu baik. Belum lagi anggapan bahwa jika di pasar tradisional itu banyak tangan jahil alias copet.
 Satu hal yang tidak pernah terlewatkan dari pasar tradisional adalah kegiatan tawar menawar. Sebagian orang merasakan keengganan untuk melakukan tawar menawar dengan penjual saat akan membeli suatu barang. Akan tetapi bagi sebagian orangjuga,kegiatan tawar menawar merupakan hal yang sangat mengasyikkan. Ada rasa kepuasan tersendiri saat mereka berhasil mendapatkan barang yang diinginkan setelah melalui proses tawar menawar yang terkadang cukup alot dengan si penjual. Apakah Anda termasuk orang yang enggan untuk melakukan tawar menawar dengan penjual saat Anda berbelanja?
Nah, bisa jadi dengan kondisi pasar tradisional tersebut akan membuat Anda untuk beralih ke pasar modern atau swalayan atau bahkan lebih memilih mall-mall  yang sekarang ini banyak bertebaran disekitar kita.
Jika Anda menginginkan suasana pasar tradisional tetapi  bernuansa modern, Beringharjo adalah salah satu pilihannya. Beringharjo merupakan salah satu pasar tradisonal yang bernuansa modern di Yogyakarta. Meskipun sudah ditata dengan nuansa modern yang ditandai dengan adanya bangunan bertingkat layaknya pasar moder berbahan beton, berlantai keramik bersih dengan sistem pengaturan sirkulasi udara yang baik,juga los-los pedagang yang diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan penjual maupun pembeli untuk bertransaksaksi, pasar Beringharjo  masih tetap menunjukkan sisi tradisionalnya. Hal ini terlihat dari suasana keseharian yang terjadi di Pasar Beringharjo setiap harinya. Keriuhan pedagang dan pembeli yang memilah dan memilih barang diwarnai dengan kegiatan tawar menawar yang acapkali terjadi antar penjual dengan pembeli. Keramaian ini telah terjadi dan tetap sama seperti puluhan tahun silam. Ribuan pedagang dan pembeli bertemu dilokasi pasar, ditambah lagi dengan para kuli panggul yang kebanyakan adalah para ibu-ibu, penjual rokok dan makanan yang menawarkan dagangannya denganberkeliling,tukang becak yang menawarkan tenaganya untuk mengantar para pengunjung usai berbelanja melengkapi keriuhan yang terjadi setiap hari di pasar Beringharjo.
Saya senang berbelanja di pasar Beringharjo ini. Suasananya tidak berubah dari dulu. Saya masih bisa menawar barang-barang yang ingin saya beli disini. Penjualnya juga ramah-ramah lho,”kata Titik,wisawatan dari Surabaya yang setiapkali ke Yogyakarta selalu mampir ke pasar Beringharjo.
Pasar Beringharjo terletak di jalan Pabringan no. 1 atau tepatnya disisi selatan jalan Malioboro Yoyakarta. Pasar ini dibangun ratusan tahun yang lampau seiring dengan berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat..
Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan pembinaan Pasar tradisional,pusat perbelanjaan dan toko modern, serta Keputusan Menteri Kesehatan nomor. 519/2008 tentang Pedoman Penyelanggaraan Pasar sehat,maka Pemerintah Propinsi DIY menyulap pasar tradisional yang semula kumuh menjadi pasar sehat. Penataan perdagangan disesuaikan dengan golongan dan jenis barang yang diperdagangkan. Kebersihan pasar juga diperhatikan untuk menjaga kebersihannya,disetiap sudut telah disediakan tempat-tempat sampah selain juga ada petugas-petugas kebersihan yang setiap hari disiagakan yang bekerja non stop selama pasar buka.
Untuk kenyamanan,lorong pasar dibuat cukup lebar sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan pada para pengunjung pasar. 
Sedangkan dari segi keamanannya di pasar Beringharjo ada para petugas keamanan yang akan selalu melakukan patroli keliling pasar. Mereka bekerja dalam 3 shif seharinya. Dengan keberadaan para security atau satpam yang berada disetiap lorong atau los di pasar Beringharjo,membuat para pengunjung merasa aman. Bahkan setiap saat disampaikan pula informasi melalui pengeras suara yang ada dipojok=pojok los yang isinya himbauan bagi para pengunjung pasar Beringharjo untuk selalu berhati-hati membawa barang bawaannya. Tidak lupa pula selingan lagu-lagu baik lagu jawa ataupun lagu-lagu nasional yang sedang populer turut berkumandang seantero pasar turut menyemarakkan suasana.
Bagi pengunjung yang berasal dari luar kota, dan menginginkan informasi yang terkait tentang pasar dan komoditas yang dijual di Beringharjo, juga tersedia Pusat informasi Penerangan.
Pasar Beringharjo buka  dari jam 09.00 – 16.00 WIB dan memiliki 3 lantai dimana masing-masing lantai tersebut memiliki spesialisasi jenis komoditas barang yang disajikan.
Kita mulai dari lantai pertama dari pasar Beringharjo. Lantai ke-satu ini adalah surganya para pengunjung yang ingin berbelanja batik.Dianjungan sebelah barat,beraneka jenis batik diperdagangkan disini. Beraneka ragam pula bahan dan corak yang disediakan. Ada pula penjual korden di sela-sela penjual batik.Sedangkan dibangunan sebelah timur, terdapat banyak penjual aneka pernik-pernik kerajinan untuk souvenir hajatan pengantin juga baju-baju pengantin yang mengkilat  karena dipenuhi oleh payet-payet  yang berwarna. Perlengkapan pengantin seperti kain panjang, keris,selop,sanggul bahkan tas dan sepatu juga tersedia.
Lantai kedua pasar Beringharjo anjungan bagian barat,masih didominasi oleh para penjual aneka baju. Disini juga diperjualbelikan celana,kerudung,topi dan lain-lain. .Sementara di anjungan timurnya adalah tempat para penjual bahan-bahan herbal seperti bahan dasar untuk jamu,mulai dari kunir,temulawak,juga bahan pembuat wedang tradisional seperti sereh,jahe,jeruk nipis dan lain sebagainya.
Di lantai 3 bagian barat  juga juga disediakan food court yang menyediakan beraneka jenis makanan dan minuman tradisional seperti soto,bakso,dawet,aneka jus yang mampu mengenyangkan perut para pengunjung yang lapar setelah selesai berbelanja. “ Makanan disini enak,Mbak.Menunya cukup lengkap,dan harganya juga terjangkau,”ujar Sriwati,salah seorang pengunjung dari Bantul.Sementara untuk anjungan timurnya,lantai 3 dipenuhi oleh para pedagang yang menyediakan barang-barang antik seperti lampu-lampu tua,kotak perhiasan dan pernik-pernik kuno lainnya yang bisa dijadikan bahan untuk menghias rumah.
Untuk lantai 3 sebelah timur, adalah pusatnya para penjual aneka kerajinan tangan seperti anyaman dari bambu. Disini kita dapat menjumpai aneka piring bambu,keranjang kayu ataupun bambu,tatakan gelas berbahan kayu,pernik-pernik untuk hantaran dan juga aneka kotak-kotak yang bernuansa tradisional yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah dan cantik.
Fasilitas lainnya, bagi pengunjung yang tidak membawa uang tunai cukup, ataupun khawatir dan enggan membawa uang banyak di pasar Beringharjo juga telah disediakan fasilitas ATM dari beberapa bank terkemuka serta perangkat transaksi elektronik EDC( Electronic Data Capture ).
Untuk masalah parkir,pihak pengelola pasar telah menyediakan lahan parkir yang cukup luas dan terletak dibeberapa lokasi. Lahan parkir tersebut dapat menampung puluhan mobil dan ratusan motor. Para tukar parkir yang bertugas pun telah dibekali untuk melayani pengunjung pasar Beringharjo dengan sebaik-baiknya.
Para pedagang dipasar Beringharjo menyadari,jika pasar Beringharjo dikelola dengan baik asetnya akan meningkat dan tidak akan kalah pamor dengan pasar modern lainnya. “ Kalo suasana disini tetap bisa bersih,aman dan nyaman bagi para pengunjung tidak menutup kemungkinan lho orang-oang yang berduit banyak dan dari kalangan atas akan juga mampir ke pasar Beringharjo untuk mencari barang-barang yang tidak dijual di pasar moder,”kata Sri yang kesehariannya menjual aneka souvenir.
Tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan keamanan tentu ada ditangan para pedagang dan pengelola pasar sendiri. Akankah mereka mampu  mempertahankan keberadaan pasar Beringharjo sebagai pasar tradisional yang memiliki fasilitas modern? Sejauh ini sudah terlihat hal tersebut dapat berjalan dengan baik,dengan terlihat kondisi pasar beringharjo yang terjaga kebersihan dan kenyamanannya sebagai pasar tradisional yang bersih dan tertata rapi.Bravo Pasar Beringharjo......
Yogyakarta, 10 Januari 2014

YUK BERMAIN YUK (oleh Christanti Widyaningsih. Sekretaris Umum Perempuan Adiluhung dan Penggiat Rumah Singgah Anak Mandiri)



1. Nama permainan : NYARI TEMAN
~ Bentuk : kelompok
~ Jumlah pemain :  10 – tak terbatas
~ Waktu : 12 – 30 menit
~ bahan : menyesuaikan ( lagu/vcd player)
~ orientasi : Inisiatif dan kecepatan berpikir
~ kategori : semua umur
SAATNYA BERMAIN :
1. Seluruh anak berkumpul secara acak dengan posisi berdiri. Anak dilarang berdiri berdekatan dengan teman akrab atau teman sebangku.
2. Pendamping akan meminta anak-anak untuk selalu siap dan sigap mendengarkan instruksi yang akan diberikan. Begitu mendengar perintah/instruksi dari pendamping anak-anak harus segera menjalankan instruksi tersebut. Bagi yang tidak menjalankan,akan dikenai sanksi atau hukuman yang telah disepakati sebelumnya.
3. Perintah yang dimaksud adalah,bahwa setiap anak harus membentuk kemlompok dengan jumlah peserta sesuai dengan angka yang diinstruksikan. Misalnya, instruksi yang disebutkan adalah “ 5” maka setiap anak harus mencari teman 4 orang untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang.
4. Bila instruksinya angka 3,berarti siswa harus mencari 2 orang teman untuk membentuk kelompok sebanyak 3 orang.Begitu seterusnya dan instruksi bisa bervariasi. Misalkan instruksinya” 4,5”,maka anak-anak harus membentuk kelompok dengan 4 anak berdiri dan 1 anak duduk atau jongkok.
5. Instruksi awal bisa dimulai dari angka genap,ganjil hingga yang memamkai nominal setengah.
6. Prinsipnya, setiap anak harus sigap mencari teman sekelompoknya.
7. Catatan : untuk memulai permainan sebelum intruksi angka disampaikan, bisa menggunakan nyanyian atapun lagu yang diputar dan dihentikan dengan tiba-tiba.
MANFAAT PERMAINAN :
~ Setiap anak harus mulai belajar untuk dapat berteman dengan siapa saja tanpa harus membeda-bedakan atas dasar apapun. Dengan demikian setiap anak mulai terbiasa menjadi pribadi yang punya banyak teman dan pandai bergaul.

*****KERETA API TERPANJANG***
~ Bentuk : kelompok
~ Jumlah pemain : minimal 2 kelompok, tiap kelompok minimal 5 anak
~ waktu : 15 – 20 menit
~ Bahan : semua benda yang melekat dibadan anak,stopwatch/timer
~ Orientasi : Inisiatif,kecepatan berpikir dan kemampuan bekerja sama
~ Kategori : 7 tahun keatas
SAATNYA BERMAIN :
1. Pendamping membagi semua anak menjadi kelompok 1,2 ,3 dan seterusnya dengan jumlah anak pada masing-masing kelompok adalah sama. Boleh ganjil ataupun genap. 
2. Pendamping sebaiknya mengecek supaya didalam satu kelompok tidak hanya diisi oleh sejumlah teman-teman terdekat ataupun geng-geng tertentu. Jika memungkinkan anak-anak dibiarkan berbaur. Pembagian peserta juga bisa dilakukan dengan cara undian.
3. Pendamping menjelaskan kepada peserta bahwa mereka akan berlomba membuat rangkaian kereta api terpanjang. Caranya dengan menyambungan benda apa saja yang melekat dibadan. Entah itu ikat pinggang, tali sepatu, dasi seragam sekolah, karet pengikat rambut dan sebagainya.
4. Setelah anak dibagi kedalam kelompok,pendamping meminta agar setiap kelompok tersebut berbaris satu jajar kebelakang. Jarak antara kelompok sebaiknya tidak terlalu dekat.
5. Seluruh kelompok diminta untuk bersiaga menunggu instruksi,sehingga mereka bisa langsung sigap memulai perlombaan ketika aba-aba mulai terdengar. Supaya semakin seru,batasi waktu perlombaan dalam durasi yang tidak terlalu panjang, misalnya 10 s/d 15 menit.
6. Begitu instruksi disampaikan,setiap anak dimasing-masing kelompok segera menyambungkan benda apa saja yang mereka miliki hingga membentuk untaian tali. Nah,rangkaian tali tadi anggap saja sebagai kereta api.
7. Begitu waktu habis,semua kelompok harus berhenti membuat rangkaian kereta api. Kelompok yang dapat membentuk bentangan tali terpanjang dinyatakan sebagai pemenang.Sedangkan kelompok dengan bentangan tali terpendek alias yang kalah akan dikenai sanksi yaitu melepaskan semua sambungan rangkain tiap-tiap kelompok dan mengembalikan ke setiap pemiliknya.
CATATAN :
1. Selama permainan berlangsung lakukan instruksi dengan tambahan kalimat motivasi sebagai penyemangat permainan.
2. Sanksi yang diberikan bisa diganti sesuai dengan kesepakatan bersama. Bisa menyanyi, menari dan lainnya.
3. Supaya lebih seru, permainan dapat ditambahkan dengan instruksi tambahan ,misalkan mencari barang-barang yang ada disekitar kelompok untuk memperpanjang rangkaian kereta api-nya. Contohnya kayu, ranting, bambu,
MANFAAT PERMAINAN :
Bahwa kesuksesan suatu tim sangat ditentukan oleh sejauh apa partisipasi para anggotanya. Partisipasi tersebut bsa berupa inisiatif, pengorbanan tenaga atau bahkan materi, yaitu dengan mau melepas barang-barang yang dipakainya. Tentu saja dengan masih memegang norma agama dan kesopanan. Bila ada anggota yang lamban berpartisipasi maka peluang kemenangan sebuah tim akan relatif kecil.
Yogyakarta, Januari 2014
Sumber : 1. Kumpulan games cerdas & kreatif by Arini Yuli Astuti 
2. Kegiatan kelompok di Rumah singgah Anak Mandiri Yogyakarta.

Selasa, 28 Januari 2014

DORA dan PR BAHASA JAWA (oleh: Sri eko indie)

“Mbak, simbah kakung nembe tindak dateng pundi, tu artinya apa ?” Tanya Dora dengan lafal patah-patah. Dora adalah anak bungsu paman saya. Dia duduk dikelas 3 SD. “Memang kenapa ?” Sahutku. “inii ada pekerjaan rumah bahasa Jawa di suruh menjawab pertanyaan. Aku nggak tau ini artinya apa.” Ujar Dora sambil menghampiri ku dengan buku teks bahasa Jawa di tangannya. “Oo.., coba sini lihat.” Dora mengulurkan bukunya. “simbah kakung tu artinya kakek. Nembe artinya sedang. Tindak artinya pergi. Kalau dateng pundi tu artinya ke mana.” Aku menjelaskan. Percakapan itu adalah sebagian kecil percakapan di ruang keluarga saat aku berkumpul dengan anak-anak omku. Ya, setiap selesai sholat isya’ aku memang biasa ke rumah om ku menunggui anak-anaknya belajar. Meskipun aku tidak menguasai semua mata pelajaran tapi aku berusaha menjawab sebisa mungkin apa yang ditanyakan kepadaku. Seperti yang ditanyakan Dora tadi. Dan aku maklum kalau Dora kesulitan menerjemahkan kata-kata bahasa Jawa di buku pelajarannya. Tentu saja Dora kesulitan mengartikan kata-kata dalam Bahasa Jawa tadi. Karena bahasa yang dia gunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Sejak balita dia dibiasakan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia. Tidak hanya Dora, si bungsu. Kakak-kakaknya juga dari kecil dibiasakan berbicara bahasa Indonesia. Meskipun sebenarnya keluarga besar kami adalah keluarga Jawa tulen. “Biar nanti gampang waktu belajar di sekolah dan adaptasi dengan teman-temannya.” Begitu kata keluarga besar ku setiap ditanya kenapa bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, bukan bahasa ibu atau Bahasa Jawa. Yang lebih alay ada lagi. Pernah waktu aku jadi baby sitter di sebuah keluarga yg cukup berada. Anaknya yang aku momong itu dari umur 2,5 tahun sudah dimasukkan ke sekolah internasional terkenal, franchise dari Singapura. Istilah kerennya Day Care. (kalau aku bilang namanya PAUD. Hehehee.. Cuma barangkali karena cara belajarnya adaptasi dari luar negeri dan bahasa yang digunakan juga bahasa Inggris, jadi dinamakan Day Care. ). Padahal orangtuanya, dua-duanya orang jawa asli. Mungkin karena boss ku yang laki-laki bekerja nya di perusahaan asing, yang lingkungan kerjanya mayoritas bule dan Cina, biar nanti anaknya lebih mudah adaptasi lalu anaknya disekolahkan ke Internasional school sejak dini. Satu sisi ada baiknya juga juga anak-anak usia balita dimasukkan ke sekolah internasional. Aku lihat mereka jadi lebih kreatif, mandiri, disiplin dan tanggungjawab. Tahu kapan waktunya tidur, waktunya makan. Selesai makan harus bagaimana. Selesai bermain harus bagaimana. Mereka tahu apa yang harus dilakukan. Dan yang pasti mereka nggak gaptek dan pintar berbahasa Inggris. Hehee.. Sisi negatifnya, dia kurang komunikatif dengan teman-temannya yang di rumah. Lingkungannya. Ada cerita lucu saat aku menunggui anak boss aku bermain dengan anak tetangga sebelah. Saat itu aku lihat Dhaniko, anak boss aku sedang manjat ke pagar besi yang lumayan agak tinggi. Lala, salah satu anak tetangga yang berumur 6 tahun berseru.. “Ko, medun. Mengko kowe tibo !” teriak Lala. Dhaniko spontan melihat ke arah Lala. “Ayo, Ko. Cepet medun, ndak tibo !” Lala berseru lagi. Dhaniko, sambil masih nangkring di pagar besi, terus menatap ke arah Lala dengan tatapan bingung. Aku tahu kenapa Dhaniko terdiam bingung. Karena dia tidak tahu apa yang diucapkan Lala. Padahal Lala terus berseru padanya. “Ko, you must step down. Lala afraight you can falling down. “ Kataku pada Dhaniko. Dan Dhaniko pun merayap turun dari pagar besi. Miskomunikasi seperti itu selalu terjadi disaat dia bermain dengan temannya di rumah. Begitu juga dengan Dora. Kesulitan dalam mengerjakan PR Bahasa Jawa maupun ketika berkomunikasi dengan temannya yang menggunakan bahaasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. So, salah siapa ?

Senin, 06 Januari 2014

BERAGAMA DENGAN MATANG, BUKAN KARENA FRUSTASI Oleh: Lathifatul Izzah



Bencana, musibah dan krisis yang memporak-porandakan tatanan kehidupan  bangsa akan dapat berdampak pada psikis manusia. Baik bencana, musibah maupun krisis tersebut direncanakan (by design) atau tidak oleh manusia. Akibatnya, tidak sedikit manusia mengalami trauma, frustrasi, kecewa, konflik batin, ketegangan dan perselisihan baik di tingkat individu maupun kelompok masyarakat. Gangguan psikis ini ada yang sifatnya mengancam dan tidak mengancam bagi batin manusia.
Gangguan psikis bersifat tidak mengancam karena tidak berdampak pada pertumbuhan penyakit jiwa. Sedang bersifat mengancam, karena berdampak pada patogen atau penyakit jiwa. Di sinilah kemudian agama dan/atau bimbingan spiritual menjadi penting untuk dijadikan sebagai psikoterapi atau psikopatogen. Agama dan/atau bimbingan spiritual dianggap mampu memberikan kedamaian, kebahagiaan, cinta kasih, mengatasi rasa takut, frustasi dan lain sebaginya.
Dalam bimbingan spiritual atau psikis pada diri sendiri atau orang lain tidak cukup hanya dipenuhi kebutuhan pokoknya saja. Seperti kebutuhan makan, tempat tinggal, kesehatan, keamanan, perhatian, perdamaian, pengakuan, persahabatan dan cinta kasih. Pemahaman terhadap diri sendiri juga perlu dilakukan. Dalam psikotrapi, proses penyadaran diri adalah point penting dan tindakan pertama yang perlu dilakukan.
Seseorang yang sudah mengalami puncak gejolak batin kemungkinan besar tidak akan mampu menerima atau menyerap pemuasan kebutuhan pokok. Mereka akan mampu menerima jika mereka sudah bisa melepaskan penafsiran kekanak-kanakan diri sendiri. Pendampingan dan bimbingan selayaknya terus-menerus dilakukan sampai mereka mampu menerima kenyataan diri sendiri, orang lain dan lingkungannya sebagiamana adanya.
Masing-masing pribadi manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi biologis (badaniah) dan spiritualnya. Umumnya, Pengembangan diri tersebut butuh proses dan perjalanan panjang. Dalam melakukan bimbingan psikis dan spiritual baik pada diri sendiri atau orang lain diperlukan sebuah penghayatan dan dzikir (mengingat), baik pada ayat qouliah (al-Qur’an dan hadits, serta kitab-kitab lainnya) maupun ayat kauniah (alam semesta). Singkat kata, keduanya adalah laboratorium bagi hidupnya.
Penghayatan dan dzikir (mengingat) biasanya dilakukan secara istiqomah (terus-menerus) pada saat kapan dan di mana saja, baik pada saat bertindak, berucap, berasa maupun berfikir. Kata bosan, lelah dan payah tidak sedikitpun hinggap dalam benak, hingga memberikan atsar (bekas) bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah mampu membentuk identitas dan kepribadian yang otentik dan gaul.
Pengembangan psikis atau spiritual untuk meraih wajah Tuhan, kiranya tidaklah cukup dengan uzlah (mengasingkan diri) atau ber-kholwat (ke tempat yang sunyi) di gua-gua atau mengisolasi diri. Manusia perlu bergaul dengan dunia keramaian dan alam raya.
Dengan demikian mata manusia akan mampu melihat dampak sebuah tindakan dan ucapan sebelum melakukan. Solidaritas antarsesama dengan sendirinya juga terbangun. Manusia tidak hanya mampu berfikir dan merasakan tentang penderitaan pribadinya saja, tetapi mampu merasakan penderitaan orang lain juga. Ia akan mudah sekali berempati kepada sesamanya.
Manusia seperti ini tidak akan terpengaruh oleh situasi dan kondisi apapun. Di kala ramai, sunyi sepi, susah atau senang mereka tetap teguh, alam sadar dan bawah sadarnya tetap terkendali, waspada dan senantiasa mawas diri. Akhirnya, manusia ini sadar betul hanya dengan berdzikir dan bersama Sang Pemilik Alam dan Sumber Cahaya lah hati menjadi tenang dan damai (Alaa bi dzikri al-Allah tathmainnu al-qulub).

*Lathifatul Izzah: Salah satu Kader Perempuan Berbudaya Adiluhung angkatan I ,yang aktif di PW Fatayat NU DIY dan LPBI (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim) NU DIY, Staff pengajar di STIA Alma Ata Yogyakarta, Dosen Luar Biasa (DLB) di Universitas Sanata Dharma, UIN Sunan Kalijaga YK, sekarang sedang konsen mengembangkan lembaga TPQ dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Lintang Songo GMNU Sudagaran Yogyakarta, dan menarikan jemarinya di atas keyboard adalah hobby-nya.

*Catatan: Tulisan ini sudah terbit di Lembar Jum’at, buletin al-Rasikh, LPPAI UII Masjid Ulil Albab, 25 Februari 2005.